Warta Uncen

Prof. Murpin Sembiring : Bangga Sebagai Alumni Ingin Uncen Lebih Maju.

41 tahun lalu tepatnya di tahun 1982, Univeritas Cenderawasih memiliki seorang mahasiswa yang lahir sebelum universitas kebanggaan masyarakat Papua didirikan. Jauh di wilayah Barat Indonesia tepatnya di Kota Binjai Sumatera Utara pada 4 Februari 1962 Murpin Josua Sembiring lahir dan di usia 20 tahun tercatat sebagai mahasiswa FIHES Uncen.

Tahun 1987 Murpin lulus dengan menyandang gelar Sarjana Ekonomi. Saat ini telah bergelar Guru Besar Ilmu Manajemen dan menjabat sebagai Rektor Universitas Ma Chung Malang sejak 8 Juli 2019. Sebelumnya pada tahun 2013-2017 pernah menjadi Rektor Universitas Widya Kartika Surabaya.

Prof. Murpin telah dua kali menjadi rektor di dua universitas berbeda. Sebagai alumni Uncen dirinya selalu merasa bangga, karena karir berkiprah di dunia pendidikan berawal dari Universitas Cenderawasih. Gelar Sarjana Ekonomi di bidang Ilmu Manajemen di Uncen, setelah itu dirinya tekun di bidang ekonomi sampai meraih  gelar Guru Besar juga di bidang Ilmu Manajemen. Dengan karir yang sukses, Prof. Murpin ingin melihat Uncen lebih maju lagi.

Dalam kesibukannya mengikuti kegiatan di Jakarta, Prof. Murpin merespon dua pertanyaan dari Humas Uncen yang disampaikan melalui Dekan Teknik Uncen sesama peserta Training of Trainer Pendalaman Nilai-Nilai Kebangsaan di Lemhannas RI.

Apa yang perlu dilakukan oleh Uncen untuk bisa terus berkembang bahkan lebih maju dalam memberikan pelayanan pendidikan tinggi ?

Dari sela-sela pelatihan yang diikutinya, Prof. Murpin mengirim catatan jawaban dengan mangatakan bahwa Uncen membutuhkan kekompakan pada semua lini leadernya. Mulai dari Rektor, para Wakil Rektor, para Dekan, para Ketua Prodi, Kepala Badan dan Lembaga, Kepala Unit dan sebagainya di Uncen harus kompak.

Satu visi, sehati sepikir untuk menjadi Strong Leader, berintegritas tinggi, patuh pada Rencana Induk Pengembangan (RIP) Kampus. Kemuaidan harus disiplin pada garis dan jalur Rencana Strategis (Renstra) yang berkelanjutan dan adaptif dengan perkembangan kemajuan, kata Prof lebih lanjut.

Semua pimpinan harus mempunyai Key Performance Indicator (KPI) yang terukur dan jelas parameternya. Sebagai pemimpin harus melaksanakan evaluasi dan tegas dalam hal Reward and Punishment tanpa pandang bulu dan rasa takut terhadap pertemanan dan kesukuan serta hubungan kedekatan lainnya.

 “Era sudah berbeda, ada tantangan berbeda dalam proses perkuliahan dibanding pada tahun 1980-an. Bagaimana Uncen tetap bisa menjaga kualitas dan nama lembaga sebagai perguruan tinggi pertama di tanah Papua ? Karena saat ini sudah ada 3 PTN dan banyak PTS di Papua. Uncen akan selalu menjadi tujuan utama lulusan SMA dan sederajat. Apa yang harus dilakukan agar tidak kalah dalam sistem dan pola pengajaran ? (pertanyaan ini mengacu pada keberadaan UniMac di antara perguruan tinggi lain di Jawa timur).

Menjawab hal tersebut, dengan tegas Prof. Murpin mengatakan “saya tidak happy jika ada kompetisi antar universitas. Bahkan saya lelah jika PTN dan PTS selalu bersaing head to head dan melakukan Strategi Marketing yang saling serang”, pungkasnya.

Hal ini bukan idealisme sebuah perguruan tinggi yang berbeda dengan Dunia Usaha dan Industri (DUDI). Perguruan Tinggi harus meninggalkan strategi kompetisi dan beralih ke Coorporation, atau dari Red Ocean Strategy beralih ke Blue Ocean Strategy, harapnya.

Lebih lanjut Alumni Uncen tahun 1987 ini menjelaskan bahwa Uncen dengan sumber dana dari APBN dan dibantu juga dari APBD serta sumber-sumber dana yang sah dari pihak swasta dan sebagainya, seharusnya mampu berkreasi dan berinovasi untuk mendesain kurikulum semua program studi yang ada. Program Studi yang memiliki ciri khas output/lulusannya yang dibutuhkan dunia bisnis (entrepreneur, technopreneur, sociopreneur dan ecopreneur). Birokrasi Pemerintahan, Elite Politic, Elite Parlemen dan sebagainya juga membutuhkan lulusan yang sesuai bidangnya.

Menutup penjelasannya, Prof. Dr. Murpin Josua Sembiring, SE., M.Si menekankan tentang ciri khas yang dimaksudkan kuncinya pada Design Curiculum, SDM (keahlian dan kompetensi khas dosennya), membangun Pusat Unggulan Iptek (PUI) yang khas. Dan juga membangun infrastruktur pendukung lainnya.

Sebagai alumni yang tidak pernah akan lupa almamaternya, Prof Murpin berpesan “Banyak melihat dan menerima wawasan yang luas dari pihak ekternal yang expert dan berpengalaman dalam mengelola Perguruan tinggi.” Dengan melakukan hal itu maka Uncen akan lebih maju. ***

(yt)

 

Loading