Warta Uncen

Penutupan dan Pengumuman Pemenang Lomba Festival Musik Anak Jalanan

Kamis, 21 Juli 2022. Festival  Musik Anak Jalanan yang berlangsung di halaman Auditorium Universitas Cenderawasih berakhir. Kegiatan yang dilaksanakan FKIP Uncen bersama Korem 172/PWY berjalan lancar dan sukses tanpa ada hambatan apapun.

Penutupan ini dihadiri oleh Brigjen TNI Jointa Omboh Sembiring, S.H.,S.E., M.M.  Danrem Kota Jayapura yang didampingi Kasrem dan jajaran KOREM 172 /PWY , Kapolresta Jayapura  beserta jajarannya, Pembantu Rektor III Uncen, Dekan dan Wakil Dekan FKIP , Dekan Teknik, Para Ketua Jurusan, Para ketua Program Studi  dan Mahasiswa FKIP Universitas Cenderawasih.

Juri Festifal Musik Anak Jalanan, Dr. Adolina V. Samosir Lefaan, S.Pd., M.Pd. usai penutupan festival ini menyampaikan bahwa dalam ruang merdeka belajar sejalan dengan apa yang telah ditegaskan oleh Mantan Menteri Pendidikan Kabinet I yang diberi gelar Bapak  Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Bahwa pendidikan di Indonesia harus berakar budaya asli Indonesia karena semua bentuk pembelajaran berakar dari budaya yang bertumbuh dari dalam rumah atau keluarga.

Kegiatan yang telah dilakukan oleh FKIP ini merupakan salah satu bentuk pembelajaran berfilosofi Budaya Nusantara  yang digagaskan oleh Ki Hajar dalam semboyan  “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani. FKIP tampil “di depan memberi contoh yang baik, di tengah memberi semangat, dan di belakang memberi dorongan”.

Lebih lanjut Ina mengatakan bahwa kepekaan dan kepedulian hati pimpinan FKIP Uncen dan pejabat KOREM 172/PWY sangat luar biasa untuk merangkul generasi asli Papua guna mencari tahu, menggali, mengkaji dan mencintai akar budaya Papua. Sehingga semua generasi memahami amanah leluhur negeri Papua secara tepat. Nyanyian rakyat, tradisi lisan, sastra lisan, adalah bentuk kearifan lokal yang patut diketahui dan dilaksanakan sesuai fungsinya oleh generasi muda Papua.

Festival Musik Anak Jalanan adalah salah satu ide cemerlang antara FKIP Uncen dengan KOREM 172 untuk berbenah hati membangun negeri Papua melalui seni musik. Melalui seni budaya setiap manusia secara perlahan akan mengembangkan kompetensi diri dalam mengelola kearifan lokal menjadi sumber ekonomi kreatif. Kreatifitas yang berkembang dapat pula meningkatkan ekonomi masyarakat dengan cara berkolaborasi. Seni musik adalah jati diri yang tak hanya untuk menghibur melainkan dapat mengembangkan kreatifitas seseorang dalam banyak hal, yang salah satu dorongan mengembangkan pariwisata berbasis budaya.

Pasca Pandemic Covid19, Pogram Meredeka Belajar Kampus Merdeka mengarahkan semua dosen dan mahasiswa calon guru untuk memanfaatkan waktu meramu pengetahuan agar merubah mindset menjadi pikiran kritis, kreatif, inovatif yang menyenangkan dalam praktik pembelajaran menuju perubahan peningkatan literasi, numerasi dan  pendidikan karakter yang lebih baik. Melalui 3 ranah tersebut mahasiswa calon guru dan komunitas generasi muda Papua akan semakin menyadari bahwa waktu emas adalah waktu untuk mengembangkan kompetensi SDM dengan bijaksana’’, ujar Ina mengakhiri.

Pemenang Festival Musik Anak Jalanan

3 kategori yang dilombakan, yaitu : 1. Solo Festival Musik, 2. Grup Band, dan 3. Folk Song.

Berikut Daftar Pemenang :

  1. Kategori Solo Festival Musik :

– Juara 1  : Margrit R.M Epa

– Juara 2  : Imelda F. Warinussy

– Juara 3  : Hanna Kurni

  1. Kategori Grup Band :

– Juara 1 : Ozone Band

– Juara 2 : Penonggalo Band

– Juara 3  : The Sekuller Band

  1. Kategori Folksong :

– Juara 1 : Dapur Kreatif

– Juara 2 : Asrama Wondama.

(Naskah Irja , Edit : Yani)

Loading

Tags