Warta Uncen

Hardiknas : Wirausaha dan Seni Budaya Implementasi Merdeka Belajar.

Menyemarakan peringatan Hardiknas, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Cenderawasih menggelar Pameran Kewirausahaan dan Pementasan Seni Budaya di depan Gedung Auditorium Uncen. Kegiatan ini dilaksanakan usai upacara bendera oleh seluruh civitas akademika Uncen yang dipimpin oleh Rektor Dr. Oscar Wambrauw, S.E., M,Sc.,Agr.

Sesuai dengan Pidato Mendikbudristek yang dibacakan rektor saat upacara dan Tema Hardiknas “Bergerak Bersama Semarakan Merdeka Belajar”, Dr. Adolina V. Samosir Lefaan, S.Pd., M.Pd.  selaku dosen pendamping (Fasilitator MBKM Kemenristek) bersama mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra dan Daerah (PSID) serta mahasiswa Program Magister Pendidikan Dasar telah mempersiapkan hasil implementasi dari program merdeka belajar dalam pameran dan pentas seni budaya.

Mahasiswa FKIP menampilkan hasil karya mereka sebagai bentuk kreatifitas dalam mengimplementasi mata kuliah Kewirausahaan, Pembawa Acara (PEWARA), Apresiasi Drama, Seni Budaya dan Prakarya. Hal ini juga sebagai Pengembangan Inovasi dan Pengabdian.

Sebagai Dosen Pengampu mata kuliah Seni Budaya, Dr. Adolina mengharapkan dengan adanya program MBKM ini, mahasiswa dapat menambah soft skills dan hard skills. Soft skills terdiri atas etika dan budaya kerja, inisiatif dan kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, kemampuan berpikir kritis dan problem solving, kemampuan berkomunikasi, kerja tim dan manajemen waktu, kolaborasi multidisiplin dan cross-culture, serta kepedulian terhadap lingkungan dan wawasan global. Sementara itu, capaian hard skills yang diperoleh meliputi teknologi digital serta peningkatan kompetensi di bidang ilmu masing-masing melalui proses experiential learning di lapangan.

Kegiatan ini dibuka oleh Rektor yang menyampaikan Tujuan dari pada kegiatan merdeka belajar adalah memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk dapat mempersiapkan diri, melatih, meningkatkan potensi pengetahuan dan pengalaman dalam memasuki dunia kerja setelah menyelesaikan studi.

Kepada para pimpinan unit dalam hal ini dekan, pembantu dekan dan terutama ketua program studi untuk mempersiapkan kurikulum merdeka belajar agar dapat mengimplementasikan 8 bentuk kegiatan merdeka belajar sehingga mahasiswa kita minimal dapat mengambil beberapa bentuk yang sudah di sediakan secara nasional maupun yang di selenggarakan oleh beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan yang dilaksanakan di uncen, ungkapnya.

Selaku Ketua Pokja MBKM, Pembantu Rektor III, Dr. Jonathan K. Wororomi, S.Si.,M.Si pun  menyampaikan bahwa MBKM merupakan progam yang wajib dilaksanakan oleh semua prodi dan wajib menfasilitasi mahasiswanya dengan acuan hukumnya adalah mahasiswa semester 5, 6 dan 7.

Program MBKM ini juga diwajibkan untuk Program Diplomja (D3), selain dari Program S1, S2 dan S3 untuk mengampu mata kuliah ini. Standar yang harus kita penuhi adalah reorentasi atau rekontruksi kurikulum, jadi sampai hari ini prodi-prodi yang belum melakukan rekontruksi kurikulum diharapkan segera berbenah. Pokja akan senantiasa mendampingi, membimbing dengan harapan tahun ini kita sudah bisa merealisasi program MBKM minimal 50% prodi yang ada di Uncen.

Hasil karya wirausaha yang ditampilkan mahasiswa FKIP adalah hasil program MBKM yang sudah terlaksana di kampung-kampung, seperti kuliner makanan khas Papua (Sagu Fomo). Sagu Fomo dibuat Bersama masyarakat kampung Hobong, Distrik Sentani Tengah Kabupaten Jayapura, kemudian ada pembelajaran pembuatan Piring Lidi bersama masyarakat Kampung Skouw Mabo Distrik Muara Tami Kota Jayapura. Dari daerah pegunungan ada pembelajaran pembuatan Noken dan Baju Adat Papua dari tali atau benang ***

(humas uncen)

 

Loading