Warta Uncen

Rektor Uncen Serahkan Beasiswa Kepada 134 Mahasiswa PSDKU Biak Numfor.

Biak- Rektor Universitas Cenderawasi, Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T. menyerahkan beasiswa kepada 134 mahasiswa program studi diluar kampus utama (PSDKU) Biak Numfor. Disaksikan oleh mantan rektor Uncen ke XII atau tokoh Pendidikan Papua Drs. Festus Simbiak, M.Pd, Pembantu rektor I, Dr. Oscar Wambrauw, S.E., M.Sc. Agr. Pembantu rektor III, Dr. Jonathan K. Wororomi, M.Si. perwakilan mitra kerjasama dari PT. Bank Mandiri wilayah Biak Numfor. SMA N. 1 Biak dan perwakilan dari SMP YPK Biak. Penyerahan dilakukan di depan halaman mess Uncen, Kel. Mandou. Rabu, 18 Mei 2022.
Mahasiswa PSDKU penerima beasiswa terdiri dari empat program studi yaitu Prodi. System Informasi, Prodi. Ilmu Kelautan, Prodi. Teknik Mesin dan Prodi. Guru Sekolah Dasar.

Beasiswa ini meliputi biaya SPP dan biaya hidup sebesar Rp. 3.600.000; akan diserahkan dalam bentuk buku tabungan. Informasi yang didapatkan melalui kepala badan pengembangan sumber daya manusia provinsi Papua, para mahasiswa akan mendapatkan bantuan studi sampai dengan tamat.

“Bila dilihat dari pangkalan data Uncen kita memiliki kurang lebih 33.000 mahasiwa, sementara laporan dari Pembantu Rektor III, yang mendapatkan beasiswa KIP-Kuliah hanya sekitar 3.000 lebih. Ada juga beberapa beasiswa dari pemerintah provinsi maupun kota yang totalnya tidak lebih dari 15.000. Jadi ada sebagian besar mahasiswa yang membiayai perkuliahanya secara mandiri. Tapi untuk PSDKU Biak patut kita bersyukur karna kita mendapatkan basiswa, ucap rektor”.

Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan Terimakasih kepada mitra Kerjasama Pemerintah Provinsi Papua, PT. Bank Mandiri, Kepala Sekolah SMA N. 1 Biak Numfor yang sudah mendukung pelaksanaan perkuliahan PSDKU di Biak Numfor.

Mengakhiri sambutannya, Rektor menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa PSDKU Biak Numfor. “Kalian harus sukses dalam menyelesaikan kuliah dijenjang strata satu dan sukses menyelesaikan dijenjang berikutnya di luar Papua. Ada tiga hal yang dulu disampaikan orang tua kami. Yang pertama apabila kita kehilangan harta benda itu nilainya sama dengan kita tidak kehilangan apapun. kedua jika kita kehilangan nyawa itu nilainya sama dengan kita kehilangan setengahnya. Ketiga jika kita kehilangan harga diri nilainya sama dengan kita kehilangan segala-galanya. Harga diri lebih penting dari nyawa. dulu para orang tua kita mempertaruhkan nyawa untuk mendapatkan harga diri. Jadi harga diri orang itu ada ditangan anak-anak kalau kalian berhasil para orang tua akan bangga Oleh karena itu mari kita menggunakan kesempatan ini sebaik mungkin dengan belajar secara sungguh-sungguh dan menimbah ilmu sebanyak-banyaknya.”

*Andre**

Loading

Tags