Jayapura, 30 Juli 2025 — Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih resmi melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru untuk angkatan pertama Program Studi Psikologi jenjang Sarjana (S1). Program studi ini merupakan bagian dari pengembangan institusi yang mengacu pada Salinan Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 558/B/O/2025 tentang pembukaan Program Studi Psikologi di Uncen.
Pelaksanaan ujian gelombang pertama digelar pada hari ini di Gedung Fakultas Kedokteran, dengan total 54 calon mahasiswa yang telah mendaftar dan mengikuti proses seleksi. Ujian dilakukan dalam dua tahap, yaitu tes tertulis dan wawancara.
Ketua Program Studi Psikologi, Yosephina M. Watofa, menyampaikan bahwa kehadiran program studi ini menjadi langkah besar dan penting bagi Uncen, khususnya di Tanah Papua.
“Prodi Psikologi ini adalah sesuatu yang baru dan berbeda. Kami menanti cukup lama, hampir dua tahun sejak awal pengusulan sampai akhirnya disetujui dan diumumkan pada 15 Juli lalu. Ini adalah tantangan baru bagi kami, walau saat ini masih berada di bawah naungan Fakultas Kedokteran. Ke depan, kami berharap dapat berkembang menjadi fakultas tersendiri,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa animo pendaftar cukup tinggi meskipun masa pendaftaran hanya dibuka selama satu minggu. Dari total 54 peserta, 4 di antaranya merupakan peserta rekomendasi dari pihak Rektorat. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kehadiran Prodi Psikologi sangat besar.
Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Chris Jan Rumsano, juga menyampaikan bahwa proses seleksi dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB).
“SK Menteri memang baru keluar belum lama ini, tetapi dengan semangat seluruh tim, kami segera bergerak cepat. Hari ini, 30 Juli, kita laksanakan ujian dan besok, 31 Juli, akan diterbitkan SK Rektor tentang kelulusan peserta. Ini harus kami lakukan sesuai dengan batas waktu nasional penerimaan mahasiswa baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rumsano menegaskan bahwa kehadiran sarjana psikologi sangat dibutuhkan di Papua.
“Papua membutuhkan tenaga profesional dibidang psikologi. Dengan adanya prodi ini, kita berharap lulusan nantinya dapat berkontribusi dalam pembangunan sumber daya manusia dan pelayanan psikologi diberbagai sektor,” tutupnya.
(Pity, Ed: HH)