Jayapura, 14 Agustus 2025 — Universitas Cenderawasih (Uncen) menggelar Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) untuk dua posisi penting, yakni Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan serta Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat. Proses seleksi berlangsung pada 14–15 Agustus 2025 di Ruang Rapat Lantai III Rektorat Uncen.
Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II, Dr. Hans Z. Kaiwai, S.E., M.Sc.Agr, mewakili Rektor Uncen. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kedua jabatan tersebut sudah lama dijabat oleh pelaksana tugas (PLt), sehingga pengisian jabatan definitif menjadi kebutuhan mendesak.
“Setiap jabatan minimal harus memiliki empat pelamar. Syukurlah, pada dua jabatan ini masing-masing ada empat peserta yang mendaftar sehingga memenuhi syarat untuk melanjutkan ke tahap berikutnya,” ujar Dr. Hans.
Tahapan seleksi mencakup assessment center yang dilaksanakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) Makassar, karena fasilitas assessment di Uncen belum memenuhi standar. Tiga asesor hadir dalam kegiatan ini, yaitu Nur Masyita dan Ayun Sri Damayanti dari LAN Makassar, serta Dr. Widyastuti, S.Psi., M.Si. dari LPPT Widya Prasthya Makassar sebagai asesor psikologi.
Wakil Rektor II juga memberikan apresiasi kepada Ketua Panitia Seleksi, Prof. Dr. Agustinus Fatem, MT, yang dinilai berpengalaman dan pernah menjadi Komisioner Komisi ASN, sehingga koordinasi dengan LAN dapat berjalan cepat dan efektif.
Ia menambahkan, pengisian jabatan definitif sangat penting untuk mendukung transformasi organisasi Uncen, terutama sebagai Perguruan Tinggi Negeri dengan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
“Biro memiliki peran vital sebagai supporting staff bagi manajemen. Dengan pejabat definitif, optimalisasi tugas dan fungsi biro dapat lebih ditingkatkan,” jelasnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Agustinus Fatem, MT, selaku Ketua Panitia Seleksi Pengisian JPTP Secara Terbuka Uncen, menjelaskan bahwa panitia seleksi dibentuk oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Proses seleksi dilakukan berdasarkan persetujuan rencana seleksi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui kementerian terkait, dengan landasan hukum PP No. 11 Tahun 2017, PP No. 17 Tahun 2020, serta aturan pelaksanaannya di Permenpan RB No. 15 Tahun 2019 tentang tata cara pengisian JPT secara terbuka dan kompetitif di instansi pemerintah.
Beliau menambahkan bahwa panitia seleksi telah mengawali proses dengan rapat untuk membahas persyaratan jabatan, tahapan, dan jadwal seleksi, yang kemudian diumumkan secara terbuka selama 15 hari kalender sesuai ketentuan.
“Awalnya hanya ada dua pendaftar, padahal ketentuan minimal adalah empat orang untuk setiap jabatan. Maka, panitia memperpanjang masa pendaftaran selama tujuh hari, tetapi hasilnya tetap sama. Akhirnya diputuskan bahwa satu orang boleh melamar dua jabatan, yakni Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan serta Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Hubungan Masyarakat. Dengan kebijakan ini, jumlah pendaftar akhirnya terpenuhi,” jelas Prof. Fatem.
Beliau juga menuturkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan LAN Makassar, yang merespons cepat dan mengirimkan asesor untuk melaksanakan assessment. Proses ini berlangsung selama dua hari, dan hasilnya akan direkap serta disampaikan kepada Panitia Seleksi pada hari Selasa mendatang.
“Setelah hasil assessment kami terima, peserta akan melanjutkan ke tahap penulisan makalah dan wawancara akhir pada Kamis dan Jumat minggu depan. Panitia kemudian akan merekap semua hasil dan menetapkan tiga besar untuk setiap jabatan. Tiga nama terbaik inilah yang akan diajukan melalui Rektor ke BKN dan Kementerian Dikti Saintek. Selanjutnya, Menteri akan menetapkan satu orang sebagai pejabat definitif untuk masing-masing jabatan biro,” tambahnya.
Tahapan seleksi mencakup assessment center yang dilaksanakan oleh LAN Makassar, karena fasilitas assessment di Uncen belum memenuhi standar. Tiga asesor hadir dalam kegiatan ini, yaitu Nur Masyita dan Ayun Sri Damayanti dari LAN Makassar, serta Dr. Widyastuti, S.Psi., M.Si. dari LPPT Widya Prasthya Makassar sebagai asesor psikologi.
Asesor Nur Masyita menjelaskan bahwa penilaian kompetensi merupakan tahapan krusial sesuai dengan Permenpan No. 15 Tahun 2019. Penilaian dilakukan melalui tiga metode:
1. Psikotest dan Psikometri – menggali potensi peserta.
2. Penilaian Kompetensi – mengukur kemampuan dan kesesuaian dengan jabatan.
3. Wawancara Kompetensi – mengeksplorasi pengalaman dan kinerja peserta di jabatan sebelumnya maupun saat ini.
Hasil penilaian ini akan digabungkan dengan tahap seleksi lainnya, seperti penulisan makalah, wawancara dengan Panitia Seleksi (Pansel), dan penelusuran rekam jejak.
Empat peserta yang mengikuti seleksi terbuka ini adalah:
– Chris Jan Rumsano, S.Pd., M.Si
– Marthinus Marvin Itaar, S.H., M.AP
– Dr. Thereseta Evilianingsih, S.IP., M.Si
– Ibrahim Kristofol Kendi, S.Sos., M.AP
Salah satu peserta, Marthinus Marvin Itaar, yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kepegawaian sekaligus PLT Kepala Biro Administrasi Perencanaan, Sistem Informasi, dan Kerja Sama, menyebut seleksi ini sebagai momentum regenerasi kepemimpinan di Uncen.
“Kami telah mengikuti seluruh tahapan mulai dari pendaftaran administrasi, melengkapi berkas seperti SK pangkat terakhir, surat keterangan bebas narkoba, hingga tahap wawancara dan assessment,” ungkapnya.
Setelah tahap penilaian kompetensi, Panitia Seleksi akan merampungkan hasil untuk dilaporkan kepada Rektor. Harapannya, pejabat definitif untuk dua biro strategis ini dapat dilantik pada tahun ini, sehingga mampu memperkuat kinerja dan mendorong transformasi organisasi Uncen secara optimal.
(Penulis : Petrus; Ed. N.tanti; Fotografer : Petrus)