Warta Uncen

Sinergitas Empat Pilar dalam Pengembangan Inovasi

x
Badan Pengembangan Inovasi  (BAPIKA) Universitas Cenderawasih, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), dengan thema “ Empat Pilar Kekuatan Inovasi mendukung Visi dan Misi Pembangunan Untuk Papua Sejahtera” , Rabu (3/7-2019).

Kegiatan ini merupakan wujud  Implementasi Peraturan Bersama Menristekdikti dengan Mendagri No.03 Tahun 2012 dan No.6 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah dan juga dengan memperhatikan Permenristekdikti No.24 tahun 2019 tentang Manejemen Inovasi Perguruan Tinggi, demikian disampaikan oleh Ketua BAPIKA Uncen, Dr. Akbar Silo. Ditambahkannya bahwa untuk pengembangan produk inovasi perlu dibangun/digagas Pola Kemitraan Sinergis yang melibatkan 4 pilar : Universitas Cenderawasih, Pemerintah Daerah, Unsur Swasta dan Masyarakat.

Rector dalam sambutannya yang diwakili oleh Pembantu Rektor I, Dr.Onesimus Sahuleka, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa FGD yang dilaksanakan dengan mengadirkan 4 pilar  bertujuan untuk mendiskusikan tentang pengembangan Inovasi yang  sangat membutuhkan sinergitas. Dunia Pendidikan Tinggi menyiapkan SDM yang inovatif di bidang masing-masing dan Pemerintah daerah, Swasta (BUMN) dan masyarakat bisa memanfaatkan SDM yang disiapkan dalam rangka pengembangan Inovasi apalagi saat ini kita berada di era 4.0.

“Kita saling membutuhkan satu dengan yang lain, Sinergitas sangat penting”, tambahnya. Untuk itu beliau berharap lewat kegiatan FGD para peserta dapat berdiskusi dan berkontribusi untuk menghasilkan pemikiraan-pemikiran yang menghasilkan manfaat bagi pengembangan inovasi daerah, dan juga bagi Perguruan Tinggi (Uncen).

Mengawali diskusi dalam  kegiatan FGD, hadir salah seorang dosen Uncen yang menjadi innovator Uncen saat ini yakni Drs. Imade Budi, M.Si.,. Beliau memaparkan beberapa hasil inovasi yang yang sudah dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya dan kebutuhan daerah  seperti mesin pemeras sagu, mesin pemotong singkong, mesin pemeras coklat dan masih banyak lagi.

Selain itu beliau juga memaparkan beberapa  inovasi  produk makanan dari bahan yang terdapat di Papua seperti mie sagu, es krim sagu, sabun buah merah dan lain-lain.

Banyak hasil penelitian dari para peneliti Uncen yang belum dikembangkan, dengan adanya FGD diharapkan sinergitas dapat terjalin, kerjasama dapat ditingkatkan dengan demikian hasil penelitian dapat dikembangkan menjadi produk inovasi.

Kegiatan FGD dihadiri oleh pimpinan Universitas dan Fakultas, para pimpinan SKPD, pimpinan BUMN dan pimpinan Instansi swasta./rs

Badan Pengembangan Inovasi  (BAPIKA) Universitas Cenderawasih, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), dengan thema “ Empat Pilar Kekuatan Inovasi mendukung Visi dan Misi Pembangunan Untuk Papua Sejahtera” , Rabu (3/7-2019).

Kegiatan ini merupakan wujud  Implementasi Peraturan Bersama Menristekdikti dengan Mendagri No.03 Tahun 2012 dan No.6 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah dan juga dengan memperhatikan Permenristekdikti No.24 tahun 2019 tentang Manejemen Inovasi Perguruan Tinggi, demikian disampaikan oleh Ketua BAPIKA Uncen, Dr. Akbar Silo. Ditambahkannya bahwa untuk pengembangan produk inovasi perlu dibangun/digagas Pola Kemitraan Sinergis yang melibatkan 4 pilar : Universitas Cenderawasih, Pemerintah Daerah, Unsur Swasta dan Masyarakat.

Rector dalam sambutannya yang diwakili oleh Pembantu Rektor I, Dr.Onesimus Sahuleka, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa FGD yang dilaksanakan dengan mengadirkan 4 pilar  bertujuan untuk mendiskusikan tentang pengembangan Inovasi yang  sangat membutuhkan sinergitas. Dunia Pendidikan Tinggi menyiapkan SDM yang inovatif di bidang masing-masing dan Pemerintah daerah, Swasta (BUMN) dan masyarakat bisa memanfaatkan SDM yang disiapkan dalam rangka pengembangan Inovasi apalagi saat ini kita berada di era 4.0.

“Kita saling membutuhkan satu dengan yang lain, Sinergitas sangat penting”, tambahnya. Untuk itu beliau berharap lewat kegiatan FGD para peserta dapat berdiskusi dan berkontribusi untuk menghasilkan pemikiraan-pemikiran yang menghasilkan manfaat bagi pengembangan inovasi daerah, dan juga bagi Perguruan Tinggi (Uncen).

Mengawali diskusi dalam  kegiatan FGD, hadir salah seorang dosen Uncen yang menjadi innovator Uncen saat ini yakni Drs. Imade Budi, M.Si.,. Beliau memaparkan beberapa hasil inovasi yang yang sudah dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya dan kebutuhan daerah  seperti mesin pemeras sagu, mesin pemotong singkong, mesin pemeras coklat dan masih banyak lagi.

Selain itu beliau juga memaparkan beberapa  inovasi  produk makanan dari bahan yang terdapat di Papua seperti mie sagu, es krim sagu, sabun buah merah dan lain-lain.

Banyak hasil penelitian dari para peneliti Uncen yang belum dikembangkan, dengan adanya FGD diharapkan sinergitas dapat terjalin, kerjasama dapat ditingkatkan dengan demikian hasil penelitian dapat dikembangkan menjadi produk inovasi.

Kegiatan FGD dihadiri oleh pimpinan Universitas dan Fakultas, para pimpinan SKPD, pimpinan BUMN dan pimpinan Instansi swasta.

Badan Pengembangan Inovasi  (BAPIKA) Universitas Cenderawasih, menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD), dengan thema “ Empat Pilar Kekuatan Inovasi mendukung Visi dan Misi Pembangunan Untuk Papua Sejahtera” , Rabu (3/7-2019).

Kegiatan ini merupakan wujud  Implementasi Peraturan Bersama Menristekdikti dengan Mendagri No.03 Tahun 2012 dan No.6 tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah dan juga dengan memperhatikan Permenristekdikti No.24 tahun 2019 tentang Manejemen Inovasi Perguruan Tinggi, demikian disampaikan oleh Ketua BAPIKA Uncen, Dr. Akbar Silo. Ditambahkannya bahwa untuk pengembangan produk inovasi perlu dibangun/digagas Pola Kemitraan Sinergis yang melibatkan 4 pilar : Universitas Cenderawasih, Pemerintah Daerah, Unsur Swasta dan Masyarakat.

Rector dalam sambutannya yang diwakili oleh Pembantu Rektor I, Dr.Onesimus Sahuleka, S.H., M.Hum., menyampaikan bahwa FGD yang dilaksanakan dengan mengadirkan 4 pilar  bertujuan untuk mendiskusikan tentang pengembangan Inovasi yang  sangat membutuhkan sinergitas. Dunia Pendidikan Tinggi menyiapkan SDM yang inovatif di bidang masing-masing dan Pemerintah daerah, Swasta (BUMN) dan masyarakat bisa memanfaatkan SDM yang disiapkan dalam rangka pengembangan Inovasi apalagi saat ini kita berada di era 4.0.

“Kita saling membutuhkan satu dengan yang lain, Sinergitas sangat penting”, tambahnya. Untuk itu beliau berharap lewat kegiatan FGD para peserta dapat berdiskusi dan berkontribusi untuk menghasilkan pemikiraan-pemikiran yang menghasilkan manfaat bagi pengembangan inovasi daerah, dan juga bagi Perguruan Tinggi (Uncen).

Mengawali diskusi dalam  kegiatan FGD, hadir salah seorang dosen Uncen yang menjadi innovator Uncen saat ini yakni Drs. Imade Budi, M.Si.,. Beliau memaparkan beberapa hasil inovasi yang yang sudah dikembangkan sesuai dengan peruntukkannya dan kebutuhan daerah  seperti mesin pemeras sagu, mesin pemotong singkong, mesin pemeras coklat dan masih banyak lagi.

Selain itu beliau juga memaparkan beberapa  inovasi  produk makanan dari bahan yang terdapat di Papua seperti mie sagu, es krim sagu, sabun buah merah dan lain-lain.

Banyak hasil penelitian dari para peneliti Uncen yang belum dikembangkan, dengan adanya FGD diharapkan sinergitas dapat terjalin, kerjasama dapat ditingkatkan dengan demikian hasil penelitian dapat dikembangkan menjadi produk inovasi.

Kegiatan FGD dihadiri oleh pimpinan Universitas dan Fakultas, para pimpinan SKPD, pimpinan BUMN dan pimpinan Instansi swasta.

 

 

Loading

id_IDID