Warta Uncen

Prof. Kambuaya Ungkap Alasan Uncen Harus Wisuda 4 Kali: “Hampir 2.000 Peserta, Jalan Depan Kampus Macet Sampai Besok Pagi”

Universitas Cenderawasih (Uncen) secara resmi menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kebijakan pelaksanaan wisuda sebanyak empat kali dalam setahun. Kebijakan strategis ini dinilai telah terbukti efektif dalam mengatasi penumpukan jumlah wisudawan yang ekstrem dan meredam berbagai persoalan teknis serta operasional yang kerap muncul.

Penegasan ini disampaikan oleh Ketua Senat Uncen, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, bertepatan dengan pelaksanaan Wisuda Tahap IV Tahun 2025 yang digelar di Auditorium Uncen, Abepura, Jayapura, pada Kamis (20/11/2025).

Menurut Prof. Kambuaya, latar belakang utama pemberlakuan pola baru ini adalah pengalaman masa lalu Uncen, di mana satu kali pelaksanaan wisuda bisa diikuti oleh hampir 2.000  – 3.000 wisudawan/ti. Skala keramaian tersebut menimbulkan dampak yang signifikan, terutama dari sisi lalu lintas dan logistik kampus.

“Setiap kali kita wisuda sebelumnya, jumlah peserta bisa mencapai hampir 2.000 sampai 3.000an wisudawan/ti. Kalau dilakukan sekali, jalan depan kampus pasti macet sampai besok pagi,” jelas Prof. Kambuaya, menggambarkan betapa krusialnya perubahan pola ini demi kelancaran operasional kampus dan kenyamanan publik.

Prof. Kambuaya memastikan bahwa rangkaian wisuda berjenjang sepanjang tahun 2025 telah berjalan dengan sangat baik. Kebijakan ini telah melalui proses evaluasi komprehensif pada setiap tahap pelaksanaannya.

“Dari wisuda pertama hingga keempat, semuanya sudah dievaluasi. Sekarang berjalan normal dan baik. Tahun depan kebijakan ini tetap kita pertahankan,” ujarnya, menandakan bahwa kebijakan ini telah menjadi standar operasional tetap (SOP) yang berhasil di lingkungan Uncen.

Selain alasan teknis dan operasional, penyesuaian jadwal wisuda menjadi empat kali setahun juga didasari oleh kebutuhan untuk mengikuti pola penilaian akademik nasional.

“Sistem dari Jakarta menilai setiap semester. Maka wisuda harus dipotong (dibagi) agar semuanya berjalan sesuai mekanisme,” tambah Prof. Kambuaya, menjelaskan bahwa kebijakan ini juga merupakan respons terhadap tuntutan sistem pelaporan akademik nasional.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Kambuaya juga menyampaikan pesan penting kepada para lulusan. Ia

menekankan bahwa integritas harus menjadi identitas utama yang melekat pada setiap lulusan Uncen dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif dan dinamis.

“Anda harus menjaga integritas diri. Itu yang membuat Anda berbeda dari yang lain. Dunia berubah, maka Anda juga harus terus belajar,” tegasnya.

Ia mengingatkan bahwa momen wisuda bukanlah akhir dari sebuah perjalanan akademis, melainkan sebuah awal. Lulusan didorong untuk terus meningkatkan kapasitas diri, kemampuan adaptasi, dan kesiapan untuk menghadapi dunia profesional yang penuh tantangan.

Lebih lanjut, Prof. Kambuaya mendorong lulusan untuk tidak membatasi pandangan karir hanya pada sektor pemerintah atau menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Ia menyoroti potensi kewirausahaan yang telah dibekali oleh sejumlah fakultas, seperti Ekonomi dan MIPA.

“Yang belum bekerja harus bisa menciptakan pekerjaan. Jangan semua berharap jadi pegawai negeri,” tandasnya, memotivasi para wisudawan untuk menjadi pencipta lapangan kerja.

Mengakhiri pidatonya, Ketua Senat Uncen tersebut menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan. Ia berharap mereka dapat menjadi generasi Papua yang tangguh, mampu menjawab tantangan zaman, dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah maupun bangsa.

F.O ; P.W

Loading