Warta Uncen

Orbit Future Academy Dan Sekolah Ekspor Nasional Siap Dukung Program MBKM Di UNCEN

Dalam MBKM ada 2 hal besar yang perlu diketahui yaitu Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Sebelum mengetahui kampus merdeka, kita terlebih dahulu mengenal apa itu Merdeka Belajar, apa arti dan maksud dari Merdeka Belajar disini?

Merdeka belajar adalah memberi kebebasan dan otonomi kepada lembaga pendidikan, dan merdeka dari birokratisasi, dosen dibebaskan dari birokrasi yang berbelit serta mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih bidang yang mereka sukai. Sedangkan Kampus merdeka pada dasarnya menjadi sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di perguruan tinggi. Konsep ini pada dasarnya menjadi sebuah lanjutan dari sebuah konsep yang sebelumnya yaitu merdeka belajar. Berbeda dengan dulu kampus menjadi tempat untuk belajar bagi mahasiswa dan juga dosen secara tatap muka dengan menerapkan sistem pembelajaran sistem kredit semester (SKS) dimana dosen menjadi nara sumber utama. Ini tentunya membuat mahasiswa kurang mandiri.

Menurut Nadiem Makarim Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Pendidikan Tinggi, program MBKM merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar oleh Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir dimasa depan.

Adanya konsep belajar merdeka tentunya bertujuan untuk memberikan keleluasaan kepada mahasiswa untuk belajar diluar kampus. Konsep tersebut terus dikembangkan oleh Kemendikbudristek sebagai upaya untuk mendapatkan calon pemimpin masa depan yang berkualitas.

Maka MBKM adalah program yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Program MBKM merupakan sebuah implementasi dari visi misi yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo guna menciptakan adanya SDM yang lebih unggul. Perencanaan pada konsep kampus merdeka ini pada dasarnya hanya perlu untuk mengubah peraturan menteri saja. Konsep kampus yang merdeka rencananya akan segera dilangsungkan untuk mendapatkan kualitas pembelajaran yang lebih berkualitas.

Dalam penerapannya, lewat Program MBKM, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk satu semester (setara dengan 20 SKS) menempuh pembelajaran di luar program studi pada perguruan tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara dengan 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di perguruan tinggi yang berbeda, pembelajaran pada program studi yang berbeda di perguruan tinggi yang berbeda; dan/ atau pembelajaran di luar perguruan tingginya.

Jadi, mahasiswa nantinya secara tidak langsung akan diajak untuk belajar cara hidup di lingkungan masyarakat. Pada dasarnya kebijakan tersebut bertujuan untuk dapat mengenalkan adanya dunia kerja pada mahasiswa sejak dini. Sehingga kemudian mahasiswa akan jauh lebih siap kerja setelah nantinya lulus dari perguruan tinggi.

Menteri Nadiem pada dasarnya telah menciptakan sebuah terobosan yang akan mendorong mahasiswa untuk bisa belajar selama dua semester diluar kampus. Perencanaan kampus merdeka menjadi sebuah upaya untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam menentukan mata kuliah yang nantinya akan diambil.

 Tujuan MBKM Kemendibudristek adalah untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman, menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. Program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel diharapkan akan dapat memfasilitasi mahasiswa mengembangkan potensinya sesuai dengan passion dan bakatnya.

Intinya tujuan dari penerapan MBKM adalah agar mahasiswa nantinya memiliki kemampuan untuk menguasai beragam keilmuan yang berguna didunia kerja nantinya. Program Kampus Merdeka yang telah berjalan adalah program belajar tiga semester di luar program studi. Program ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi lulusan, baik soft skills maupun hard skills, agar lebih siap dan relevan dengan kebutuhan zaman dan melahirkan lulusan yang unggul dan berkepribadian.

 

Manfaat Ikut Program Kampus Merdeka

Kampus Merdeka memberikan banyak manfaat, khususnya bagi mahasiswa. Berikut alasan mengapa mahasiswa harus mengikuti program-program dari Kampus Merdeka:

  1. Kegiatan praktik di lapangan akan dikonversi menjadi SKS.
  2. Eksplorasi pengetahuan dan kemampuan di lapangan selama lebih dari satu semester.
  3. Belajar dan memperluas jaringan di luar program studi atau kampus asal.
  4. Menimba ilmu secara langsung dari mitra berkualitas dan terkemuka.

 

Cara Daftar Program Kampus Merdeka

Untuk dapat mengikuti program dari Kampus Merdeka, mahasiswa harus melakukan registrasi dan membuat akun terlebih dahulu di aplikasi MBKM. Berikut syaratnya:

  1. Pastikan data diri sesuai dengan data di PDDikti (pddikti.kemdikbud.go.id).
  2. Pada halaman utama website Merdeka Belajar-Kampus Merdeka klik tombol “Login” di pojok kanan atas.
  3. Selanjutnya akan muncul halaman Login seperti berikut, Klik “Belum Punya Akun? Register” untuk melanjutkan ke halaman Registrasi.
  4. Lengkapi data diri sesuai dengan form registrasi yang muncul pada layar.
  5. Setelah melakukan pendaftaran akun, silakan cek pada email yang sudah didaftarkan.
  6. Klik tombol “AKTIFKAN AKUN” pada email tersebut. Selanjutnya akan muncul halaman Login dengan keterangan “Perhatian, Akun anda sudah aktif”.

 

Aplikasi atau Sistem MBKM

Aplikasi MBKM, dengan adanya kebijakan baru ini tentunya banyak memberikan kesempatan, bagi mahasiswa maupun perguruan tinggi tersebut untuk lebih berkembang. Lalu ada tidak sistem atau aplikasi yang sudah mendukung MBKM. Jawabanya Ada, sistem informasi akademik siAkad Cloud telah memiliki modul Sistem MBKM yang bisa digunakan perguruan tinggi untuk implementasi, pendataan, pencatatan, pengelolaan dan pelaporan program MBKM. Sehingga perguruan tinggi tidak pusing lagi terkait implementasi Kampus Merdeka di kampusnya.

 

 

 

 

 

 

Salah satu mitra yang mendukung program MBKM adalah Orbit Ventura Indonesia (OVI) hal itu dibuktikan dengan kunjungan ke Uncen, Selasa (10/1/2023) untuk memperkenalkan program kampus merdeka yaitu Orbit Future Academy (OFA). Kunjungan diwakili oleh Bapak Ravi K. Menon selaku Chief Program Officer (OVI) dan disambut hangat oleh pimpinan Uncen diantara nya PR 2, PR4 dan para dekan di Ruang rapat pimpinan lt.3 Rektorat. Ravi menjelaskan program OFA menawarkan kursus bersertifikat industri dalam Kecerdasan Buatan, Kewirausahaan Startup, Keterampilan Pendidik, Literasi Digital, Keterampilan Hidup, dan lainnya yang salah satunya adalah Program Orbit Kampus. Orbit Kampus adalah kesempatan belajar General skills dan Technical Skills melalui kurikulum yang disusun sedemikian rupa oleh Orbit Future Academy agar tepat guna dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari untuk Mahasiswa.

Marlin Magdalena Rumbiak adalah mahasiswa Uncen yang sempat mengikuti program ini. Marlin yang merupakan mahasiswa angkatan 2019 administrasi publik FISIP Uncen ini awalnya mendapatkan info tentang program OFA dari media sosial (instagram dan Facebook) Universitas Cenderawasih. Marlin langsung mendaftar di website kampus merdeka dan direspon cepat oleh pengelola dengan menugasi Marlin untuk melengkapi dokumen-dokumen yang diperlukan. Selain itu Marlin juga menandatangani surat kontrak.

Selanjutnya, setelah dinyatakan lulus, Marlin dihubungi melalui pesan whatsapp untuk mengikuti test kebhinekaan/ kewarganegaraan melalui websitekampus merdeka. Tiga hari kemudian setelah dinyatakan lulus test kebhinekaan, kuliah dimulai melalui aplikasi zoom dan Microsoft. Selain Marlin ada 39 peserta lainnya yang dinyatakan lulus, diantara nya dari Universitas Udayana, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Manado, Politeknik Negeri Manado dan lain sebagainya.

Materi yang diajarkan pada program/ kuliah ini antara lain pemahaman article intelegent (AI), penggunaan alikasi phyton (aplikasi pemograman), aplikasi google cloud, aplikasi shopee, google maps dan lain sebagainya. Selain itu juga diperkenalkan dengan aplikasi kedokteran yang digunakan untuk mendeteksi penyakit dan juga ada game yang menunjukkan kelebihan dan kepintaran dari article intelegent.

Selain Marlin ada juga Deltim (mahasiswi prodi Kesejahteraan Sosial Fisip Uncen) yang mengikuti program Kampus Merdeka. Deltim memilih program Kuliah Ekspor Nasional (KEN) yang merupakan program MBKM dari Sekolah Eksport. Bila orbit adalah program tentang pemograman, KEN lebih bertujuan untuk menciptakan eksportir muda dan menciptakan lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi. Tidak hanya mahasiswa, program ini juga dapat diikuti oleh dosen, pegawai maupun pimpinan yang mempunyai perhatian pada pengembangan ekspor Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof.Ir.Nizam.,M.Sc.,DIC.,Ph.D.,IPU.,Asean.,Eng dalam sambutannya ketika launching program KEN tahun 2022 mengatakan bahwa tahun 2021 sekolah eksport telah menghadirkan 700 peserta dan diantaranya sudah menjadi eksporter muda.

“Tanah Papua kaya dengan Sumber Daya Alam yang menjadi kekuatan ekonomi yang sangat besar. Baik itu hasil bumi maupun hasil kerajinan, bila dikemas dan dibekali dengan pengetahuan ekspor yang bagus akan berpotensi melahirkan perekonomian baru, menciptakan lapangan kerja bagi lulusan perguruan tinggi dan eksportir muda Papua”, Prof. Nizam menambahkan.

Mata kuliah yang didapatkan pada program ini diantaranya adalah alur ekspor-impor, pasar internasional (pangsa pasar), strategi marketing, pasar global, cara menarik hati konsumen dan masih banyak lagi. Dalam program ini Deltim bergabung dengan 500 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, diantaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada.

Marlin dan Deltim adalah contoh dari banyak mahasiswa yang merasakan manfaat dari program MBKM. Selain karena menambah teman dari berbagai daerah, mata kuliah yang diajarkanpun tidak didapatkan di kampus. Dan yang terpenting program ini secara teknis mengajarkan bagaimana mahasiswa menghadapi dunia kerja bila lulus nanti. Selain itu mahasiswa juga dididik tidak hanya bisa langsung bekerja tapi juga mampu menciptakan dunia kerja sendiri.

(Penulis: Helisa, Sumber: Marlin M. Rumbiak, Judelbti P. Ponnobua, Sevima.com)

 

Loading

id_IDID