Jayapura, 26 September 2025 — Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cenderawasih kembali menetapkan Marlina Flassy, S.Sos., M.Hum., Ph.D sebagai Dekan untuk masa periode 2025–2029. Pemilihan berlangsung melalui rapat Senat FISIP yang digelar di Ballroom Hotel Horizon Kotaraja, Jumat (26/9/2025).
Rapat terbuka dipimpin oleh Ketua Senat FISIP, Prof. Dr. Agustinus Fatem, MT, didampingi Sekretaris Senat, Dr. Simon Abdi Frank, M.Si. Dalam forum tersebut, Marlina Flassy menyampaikan visi, misi, serta program kerja di hadapan anggota senat, dosen, tenaga kependidikan, dan perwakilan BEM Uncen.
Sebelumnya terdapat dua calon yang mendaftar, yakni Prof. Dr. Drs. Akhmad, M.Si. dan Marlina Flassy, S.Sos., M.Hum., Ph.D. Namun, hanya satu calon yang dinyatakan memenuhi syarat berdasarkan verifikasi dokumen, yaitu Marlina Flassy.
Prof. Dr. Agustinus Fatem dalam sambutannya menegaskan bahwa keputusan ini mengacu pada Peraturan Rektor Uncen Nomor 1 Tahun 2025 tentang tata cara pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pimpinan fakultas. “Proses ini telah kita jalani sesuai ketentuan. Dari dua pendaftar, hanya satu yang memenuhi syarat, sehingga senat berhak melanjutkan tahapan pemilihan,” ujar Prof. Fatem.
Dari total 21 anggota senat yang hadir, forum dinyatakan sah dan berlanjut ke rapat tertutup. Hasilnya, Marlina Flassy terpilih secara aklamasi sebagai Dekan FISIP Uncen periode 2025–2029.
Dekan terpilih menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan program pengembangan fakultas, terutama dalam bidang peningkatan mutu akademik dan sumber daya manusia. “Empat tahun ke depan, kami fokus memperkuat kualitas SDM, meningkatkan akreditasi program studi, serta mendorong penambahan jumlah doktor dan guru besar. Dengan begitu, lulusan FISIP dapat lebih cepat terserap di dunia kerja, dan ilmu yang diperoleh bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat,” ungkap Marlina Flassy.
Kembali terpilihnya Marlina Flassy sebagai Dekan merupakan harapan bagi FISIP untuk semakin berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pendidikan tinggi di Tanah Papua.
*Pity/ Ed.: HH*
