Warta Uncen

Kedaireka : Inovasi Akademisi Solusi Bagi Industri

Diluncurkan sejak 7 Desember 2020, program Kedaireka dari Kemendikbudristek memberi peluang bagi insan perguruan tinggi di Indonesia untuk bersinergi dengan dunia industri demi kemajuan bangsa Indonesia.

Setelah setahun diluncurkan dengan banyaknya partisipasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, program yang sejalan dengan visi Kampus Merdeka ini diperkenalkan bagi para dosen uncen melalui sosialisasi yang berlangsung di ruang rapat pimpinan gedung rektorat uncen. Senin, 28 Maret 2022.

Rektor Uncen, Dr. Apolo Safanpo, S.T.,M.T saat membuka kegiatan itu, menyampaikan bahwa Kedaireka ini seperti halnya Marketplace (mempertemukan penjual dan pembeli). Namun Kedaireka mempertemukan masalah dan solusi antara perguruan tinggi dengan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI).

Insan perguruan tinggi selalu melakukan riset dan inovasi, dimana hasilnya dapat bermanfaat bagi industri. Biaya yang dibutuhkan dalam melakukan riset dapat diajukan proposal melalui platform Kedaireka ini, kata rektor.

Selanjutnya rektor berharap sosialisasi ini dapat memberikan gambaran yang komprehensif tentang Kedaireka, sehingga pada tahun ini ada dosen atau tim riset dari uncen dapat diakomodir proposalnya.

Kepala Kemitraan PMO Kedaireka Kemendikbudristek, Juliansyah S. Pratomo (Tommy) dalam pemaparan materinya menjelaskan tentang Kedaireka sebagai platform ekosistem kerjasama insan perguruan tinggi (dosen) dengan mitra DUDI.

Jadi yang bisa bergabung adalah dosen yang memiliki NIDN dan NIDK. Mitra Usahanya adalah semua institusi di luar institusi pendidikan tinggi (pemprov, pemkab/pemkot, BUMN, BUMD, LSM, dsb).

Sejak tahun 2020, Tommy dan tim kerjanya di Kedaireka telah mendata sejumlah industri yang siap berkolaborasi di program ini. Proposal yang diajukan dosen akan lebih mudah diproses lewat Kedaireka. Dengan metode kerja first come first served, maka proposal yang pertama masuk akan diproses.

Apabila proposal disetujui, maka dunia usaha dan industri yang membutuhkan solusi dari proposal itu akan merespon. Inovasi dari akademisi sangat dibutuhkan industri dalam mengatasi masalah pengembagannya.

Pemerintah telah menyediakan dana sebesar Satu Triliun Rupiah untuk mendukung program ini. Untuk itu hal-hal yang telah dijelaskan mengenai apa dan bagaimana Kedaireka, dapat dimafaatkan dengan baik oleh insan perguruan tinggi. Dunia usaha dan industri adalah penerima manfaat dari kolaborasi ini, ungkap Tommy.

Kepala Badan Pengembangan Inovasi dan Kinerja (BAPIKA Uncen), Dr. Onesimus Sahuleka, S.H., M.Hum yang hadir dalam sosialisasi ini melihat bahwa harapan rektor agar harus ada banyak dosen uncen yang mengajukan proposal dapat terwujud. Karena ada beberapa dosen dari FKM dan FMIPA yang sudah menyiapkan proposal telah berkonsultasi dengan Tim dari Kedaireka tentang beberapa item yang menjadi kriteria penilaian. Demikian juga dari Fakultas Teknik telah mendaftar dan siap mengajukan proposal, ungkapnya ***

Loading