Warta Uncen

Warga Yoboi Antusias Belajar Produksi Biodiesel, Uncen Dorong Kemandirian Energi Lokal

Kampung Yoboi, Kabupaten Jayapura, pada Minggu (14/9/2025) tampak ramai dan penuh semangat. Puluhan warga, mulai dari ibu rumah tangga hingga nelayan, berkumpul di balai kampung taman baca untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat yang digelar oleh Universitas Cenderawasih (Uncen) Pendanaan DRPM BIMA KEMDIKTI SAINTEK 2025. Program ini memperkenalkan teknologi konversi minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai solusi energi ramah lingkungan yang dapat diproduksi secara mandiri.

Kegiatan diawali dengan penyampaian materi mengenai bahaya penggunaan minyak jelantah secara berulang maupun pembuangannya ke lingkungan, serta penjelasan tentang keunggulan biodiesel dibandingkan bahan bakar fosil. Ketua Tim Pelaksana, Yohanis Irenius Mandik, menegaskan bahwa biodiesel bukan hanya lebih aman dan murah, tetapi juga ramah lingkungan. “Yang terpenting, masyarakat bisa memproduksinya sendiri dengan peralatan sederhana. Jadi, limbah rumah tangga yang biasanya terbuang percuma bisa diubah menjadi energi bermanfaat,” ujarnya.

Didampingi tim Dosen Klara Wonar dan Liyatin Gea, serta mahasiswa Theressa Shipora Maniagasi dan Betrix Susana Febryani Mami dari Universitas Cenderawasih. Sesi diskusi kelompok berlangsung dinamis. Warga banyak bertanya seputar cara penyimpanan biodiesel, biaya produksi, hingga peluang produksi kolektif. Antusiasme semakin terlihat ketika demonstrasi pembuatan biodiesel dilakukan. Warga menyaksikan langsung proses transformasi minyak goreng bekas yang keruh menjadi bahan bakar bersih yang dapat dipakai untuk kompor maupun mesin perahu.

Testimoni positif pun mengalir. Seorang ibu rumah tangga Aksamina Y. Sokoi dan juga berprofesi sebagai Guru mengaku kini tidak lagi bingung dengan sisa minyak goreng di dapur. “Sekarang minyak bekas goreng tidak lagi dibuang. Bisa kami manfaatkan kembali untuk energi di dapur,” katanya. Seorang nelayan Albert Tokoro juga menambahkan harapannya, “Kalau bisa rutin diproduksi, perahu kami tidak lagi terlalu bergantung pada solar yang mahal.”

Ketua Pemuda Kampung Yoboi James G Tokoro turut mengapresiasi kegiatan ini. “Kami berterima kasih karena warga mendapat ilmu baru. Dengan pendampingan dari Uncen, kami percaya masyarakat bisa lebih mandiri energi dan tidak terlalu terbebani harga bahan bakar yang terus naik,” ucapnya.

Acara ditutup dengan uji coba biodiesel pada kompor rumah tangga dan mesin perahu nelayan. Hasilnya berjalan baik dan menumbuhkan optimisme warga. Program ini juga mendapat dukungan dari Kelompok Sadar Energi yang menjadi mitra utama yang ketuai oleh Hanny S Felle salah satu Tokoh Perempuan Papua, yang akan menjadi mitra dalam pengembangan produksi biodiesel berbasis komunitas.

Inisiatif Tim Dosen Uncen ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga bagian dari upaya menanamkan kesadaran lingkungan, mengurangi pencemaran Danau Sentani, dan memperkuat ketahanan energi lokal. Ke depan, program ini diharapkan dapat diperluas ke kampung-kampung lain di sekitar Danau Sentani, menjadikan Yoboi sebagai pionir kemandirian energi berbasis potensi lokal Papua.

*Kontributor F-MIPA: Imam Misbach, S.Kel.,M.Si*

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Loading