Jayapura, 25 Agustus 2025 — Universitas Cenderawasih dan Universitas Terbuka (UT) resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilaksanakan pada Sabtu, (23/8/2025), bertepatan dengan kegiatan Wisuda Universitas Terbuka di Hotel Aston Jayapura.
Penandatanganan MoU diwakilkan oleh Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama Universitas Cenderawasih, Dr. Basir Rohrohmana, S.H., M.Hum dan Rektor Universitas Terbuka yang diwakili Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Prof. Dr. Paken Pandiangan. Acara turut disaksikan oleh Direktur UT Jayapura, Kepala Kantor Wilayah Kantor Kementerian Hukum Papua, Ketua Kejaksaan Tinggi Papua dan para tamu undangan.
Kerja sama ini mencakup bidang penguatan tri dharma perguruan tinggi, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, pertukaran informasi akademik, serta peluang kolaborasi riset dan publikasi. Melalui MoU ini, kedua universitas berkomitmen memperluas jaringan kerja sama dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi mahasiswa maupun masyarakat luas.
Wakil Rektor IV Uncen dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga pendidikan tinggi.
“Melalui kerja sama dengan Universitas Terbuka, kita dapat memperkuat akses pendidikan tinggi dan memperluas kesempatan bagi putra-putri Papua untuk mengembangkan diri serta penyaluran lulusan dari masing-masing Kampus untuk dapat berkontribusi pada daerah-daerah terpencil di Papua,” ujar Dr. Basir.
Sementara itu, perwakilan Universitas Terbuka yang disampaikan oleh Wakil Rektor III menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini menjadi bagian penting dari strategi UT dalam membangun kolaborasi dengan perguruan tinggi mitra, khususnya di tanah Papua.
Kegiatan penandatanganan MoU berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, sekaligus menandai langkah baru dalam peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Tanah Papua.
Sementara itu, Direktur UT Jayapura, Fajar Rahmadani, menjelaskan tujuan penandatanganan MoU tersebut adalah memperkuat peran UT dalam meningkatkan mutu Pendidikan di Papua.
“Dengan kerja sama ini, kami harap instansi vertikal di Papua dapat bersama-sama membangun kolaborasi untuk mengatasi persoalan pendidikan, terutama akses dan biaya,” ungkapnya.
(Perchy/ Ed.: HH)
