Jayapura, Selasa, 29 Juli 2025 — Fakultas Hukum Universitas Cenderawasih kembali menggelar prosesi Yudisium untuk Program Studi Strata Satu (S1) Reguler, Non-Reguler, dan Strata Dua (S2) periode III Tahun Akademik 2024/2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Fakultas Hukum, Kampus Abepura, menjadi momentum penuh makna bagi para lulusan yang telah menuntaskan perjalanan akademiknya.
Sebanyak 164 lulusan secara resmi dikukuhkan oleh Dekan Fakultas Hukum, Prof. Dr. Frans Reumi, S.H., M.A., M.H., yang terdiri dari 143 lulusan S1 Reguler, 20 lulusan S1 Non-Reguler, dan 1 lulusan S2. Dalam sambutannya, Prof. Reumi menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas perjuangan, ketekunan, dan semangat juang para mahasiswa dalam menyelesaikan studi di tengah berbagai tantangan.
“Yudisium bukanlah akhir, melainkan gerbang awal untuk memasuki dunia nyata sebagai insan hukum yang memikul amanah besar,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa dalam konteks ke-Indonesiaan, khususnya Tanah Papua, lulusan hukum memiliki tanggung jawab strategis untuk menjadi penjaga keadilan substantif—melindungi hak-hak masyarakat adat, mengawal demokrasi, dan menjadi agen perubahan sosial.
Mengutip pemikiran Prof. Satjipto Rahardjo, Prof. Reumi menyampaikan bahwa hukum tidak boleh berhenti pada teks dan prosedur formal semata, tetapi harus menjadi alat untuk menghadirkan keadilan yang berpihak pada mereka yang tertindas dan terpinggirkan.
“Sebesar apa pun pengetahuan Saudara tentang hukum, itu akan kehilangan makna jika tidak disertai dengan moralitas, empati sosial, dan keberpihakan kepada yang lemah,” ujarnya penuh semangat.
Ia juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi digital dan kemampuan bahasa asing sebagai bekal di era global, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai lokal, integritas, dan etika profesi.
Dalam sambutannya, Dekan turut mengingatkan pentingnya memahami pluralisme hukum di Indonesia yakni hukum negara, hukum adat, dan hukum agama yang harus dipahami secara kontekstual dan berimbang, khususnya dalam upaya menciptakan keadilan yang membumi di tanah Papua yang kaya akan keragaman budaya.
Prosesi yudisium diakhiri dengan ungkapan terima kasih kepada para orang tua dan keluarga yang telah menjadi fondasi utama dalam perjuangan akademik para lulusan. Suasana haru menyelimuti ruangan saat Dekan menyampaikan bahwa keberhasilan hari ini adalah hasil dari sinergi antara keluarga dan lembaga pendidikan.
Sebagai penutup, Prof. Reumi menyampaikan pesan inspiratif dari Ki Hajar Dewantara: “Di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan.” Pesan ini menjadi penegasan bahwa lulusan Fakultas Hukum Uncen diharapkan menjadi pribadi yang mendorong kemajuan masyarakat, menjadi teladan dalam integritas, dan penggerak perubahan yang berkeadilan.
Salah satu lulusan, Cindi Mandak, mewakili peserta yudisium menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas pencapaian tersebut. Ia mengungkapkan bahwa proses pendidikan di Fakultas Hukum bukan hanya mengasah logika hukum, tetapi juga membentuk karakter dan sensitivitas sosial.
“Saya merasa sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Hukum Uncen. Di sini kami ditempa bukan hanya untuk menjadi tahu hukum, tetapi menjadi peka dan bertanggung jawab atas keadilan sosial,” ucapnya.
Cindi juga menyampaikan terima kasih kepada para dosen dan staf administrasi atas bimbingan dan keteladanan selama masa studi. Ia menutup testimoninya dengan semangat:
“Mari kita buktikan bahwa kita bukan hanya lulusan hukum, tetapi pejuang keadilan yang bermoral, profesional, dan berintegritas. Dunia luar menanti kontribusi kita.”
Prosesi yudisium ini menjadi tonggak penting bagi para lulusan Fakultas Hukum Uncen untuk melangkah lebih jauh—mengabdi bagi masyarakat, menjawab kompleksitas tantangan hukum di tanah Papua, serta menjadi penegak keadilan yang kontekstual dan berakar pada nurani.
(penulis : N M; Edit : N.tanti; Doc : Humas)