Warta Uncen

KUNJUNGAN REKTOR UNCEN KE NBC LEIDEN, STUDI BANDING PEMBANGUNAN MUSEUM SERANGGA PAPUA

Pada bulan July 2025, Rektor Bersama rombongan (PR I dan PR II) melakukan kunjungan balasan ke Naturalis Biodiversity Center (NBC) di Leiden. Pada bulan Juni 2025, Rob de Vos, Direktur Papua Insect Foundation (PIF) yang bekerja sebagai Koleksi Manajer Kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera) di NBC Leiden berkunjung di Universitas Cenderawasih. 

Rob de Vos adalah teman dekat Henk van Mastrigt yang sejak tahun 1993 melakukan survei Serangga di Tanah Papua. Koleksi Serangga Papua (KSP) milik Bruder Henk Van Mastrigt merupakan Koleksi serangga Papua terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 90.000 spesimen serangga. Sebelum Bruder Henk van Mast wafat 2015, KSP dihibahkan kepada UNCEN dan sekarang dikelola oleh Jurusan Biologi FMIPA UNCEN. Sebelum Bruder Henk wafat tahun 2015, beliau ingin sekali menjadikan koleksi serangga tersebut menjadi Museum Serangga Papua. Papua Insect Foundation ingin sekali mewujudkan mimpi bruder Henk tersebut. Ketika Rob de Vos berkunjung pada KSP, di Jurusan Biologi bulan Juni 2024 yang lalu, berkesempatan bertemu Rektor Uncen, Bapak Oscar Wambraw, untuk membicarakan kemungkinan KSP berubah status menjadi museum serangga, dengan membangun gedung museum yang terdiri dari ruang koleksi dan pameran serta fasilitas pendukung lainnya di Universitas Cenderawasih.

Kunjungan Rektor dan rombongan di NBC Leiden merupakan langkah awal studi banding untuk mewujudkan Museum Serangga Papua dengan melihat secara langsung bangunan dan fasilitas Naturalis Biodiversity Center (NBC) Leiden.  NBC merupakan museum ilmu pengetahuan yang memiliki 43 juta spesimen yang dikoleksi dari seluruh dunia, 17 juta spesimen serangga dan 4 juta spesimen kupu-kupu yang terdiri dari kupu-kupu siang dan kupu-kupu malam (ngengat). 

Rob de Vos dan Luc Willemse anggota PIF bertemu rektor dan rombongan di NBC, mereka mendiskusikan rencana pembangunan museum serangga dan fasilitasnya yang akan dibangun di Universitas Cenderawasih. Sebagai penghargaan terhadap jasa Bruder Henk van Mastrigt yang telah mengumpulkan puluhan ribu spesimen serangga Papua selama 40 tahun hidup di Tanah Papua, maka museum serangga tersebut akan diberi nama “Henk van Mastrigt Biodiversity Center (HVM-BC)”.  Direncanakan akan dibangun 2 bangunan utama yaitu Bangunan Koleksi Serangga dan Bangunan untuk Pameran yang terdiri dari Ruang Presentasi dan Fasilitas Riset.             

Rektor dan rombongan sangat terkesan dengan Bangunan Naturalis Biodiversity Center yang sangat megah dan Pertunjukan Live Science.  43 million objects, of which 17 million insects

PIF dan UNCEN menandatangani MOU sejak 2017 yang bekerja sama dalam mengelola dan mengembangkan Koleksi Serangga Papua (KSP) untuk kepentingan pengajaran dan riset Serangga Papua. Dengan pembangunan museum serangga Papua tersebut diharapkan UNCEN dapat meningkatkan kolaborasi dengan ahli-ahli serangga di dunia untuk melakukan riset mengungkap keanekaragaman serangga Papua. Museum serangga tersebut juga merupakan tempat edukasi untuk generasi muda Papua untuk mengenal dan melestarikan keanekaragaman hayati Papua yang sangat kaya dan endemik.  ( Penulis : Dawia )

Loading