Jayapura, 4 Juni 2025 – 14 mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Cenderawasih resmi menyandang gelar Sarjana Kedokteran dan Sarjana Keperawatan dalam acara yudisium yang berlangsung khidmat di Aula Fakultas Kedokteran, Kampus Abepura, Rabu (4/6/2025).
Upacara yudisium dipimpin oleh Dekan Fakultas Kedokteran, dr. Inneke Viviane Sumolang, Sp.DVE., FINSDV., FAADV yang didampingi oleh Wakil Dekan I, dr. Jefferson Nelson Munthe, M.Kes., Sp.OG(K), Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Eva Sinaga, S.Kep., Ns., M.Ng., serta Ketua Program Studi Kedokteran dr. Yemima Wandia Christiani, Sp.GK, AIFO-K.
Peserta yudisium berasal dari angkatan 2018 hingga 2021. Keberhasilan mereka menyelesaikan studi, termasuk bagi yang melewati masa studi normal, dinilai sebagai bukti keberhasilan civitas akademika Fakultas Kedokteran Uncen dalam memberikan motivasi dan dukungan akademik secara berkelanjutan.
Inneke menyampaikan apresiasi pada seluruh lulusan atas perjuangan yang telah ditempuh hingga meraih gelar akademik. Ia juga memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan kegiatan yudisium.
“Saya ucapkan selamat atas pencapaian luar biasa ini. Pendidikan dibidang kedokteran dan keperawatan adalah proses panjang dan menantang. Perjalanan ini penuh dengan pengorbanan, baik dari segi waktu, tenaga, maupun pikiran. Kalian layak berbangga,” ujar dr. Inneke dalam pidatonya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perjuangan belum usai, terutama bagi lulusan yang akan melanjutkan ke tahap pendidikan profesi. Berdasarkan Permendikbud Tahun 2018, masa studi profesi minimal berlangsung selama dua tahun dan maksimal lima tahun. Lewat dari itu, status mahasiswa tidak akan lagi terdeteksi di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti).
“Mulai hari ini, hitungan waktu kalian sebagai mahasiswa profesi sudah dimulai. Gunakan waktu dengan bijak. Jangan tunda ujian OSCE, UKMPPD, atau ujian kompetensi lainnya. Jaga integritas, dan jauhi segala bentuk ketidakjujuran. Pendidikan profesi adalah proses pembentukan karakter dan kompetensi,” tegasnya.
Ia juga menekankan bahwa tidak ada toleransi untuk praktik tidak etis di lingkungan akademik. Mahasiswa diimbau untuk tidak memberikan bingkisan atau hadiah kepada dosen, melainkan memanfaatkan sumber daya secara lebih bijak untuk kebutuhan pribadi dan akademik.
Sebagai penutup, dr. Inneke menyampaikan harapan besar kepada seluruh lulusan agar dapat menyelesaikan pendidikan profesi tepat waktu, serta menjadi tenaga kesehatan yang profesional, jujur, dan berdedikasi tinggi bagi masyarakat.
Acara yudisium kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama, ramah tamah, serta pemberian ucapan selamat dari para dosen, keluarga, dan sesama mahasiswa.
*Pity/ Ed.HH*