Biak Numfor, 23 Agustus 2025, Sebanyak 1.305 mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) resmi ditarik kembali ke Jayapura setelah sebulan penuh mengabdi di Kabupaten Biak Numfor melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Penarikan dilakukan pada Sabtu (23/8) sore di Pelabuhan Biak, ditandai dengan penyerahan simbolis kartu mahasiswa dari Pemerintah Daerah Biak Numfor kepada Rektor Uncen.
Acara pelepasan dihadiri jajaran pimpinan Uncen, perwakilan Pemerintah Daerah Biak Numfor, dosen pembimbing lapangan, para kepala distrik, kepala kampung, serta masyarakat yang sebelumnya menjadi mitra mahasiswa.
Ketua Panitia KKN, Dr. Yusak Reba, S.H., M.H., dalam laporannya menyampaikan bahwa dari total 1.305 mahasiswa, sebanyak 1.158 orang berasal dari enam fakultas di Kampus Jayapura, 123 orang dari Fakultas Ekonomi yang melaksanakan KKN Mandiri, serta 24 orang dari Kampus Biak Numfor.
“Pelaksanaan KKN tahun ini jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan akan menjadi landasan untuk peningkatan pada tahun 2026 mendatang,” ungkapnya.
Mewakili Bupati Biak Numfor, Asisten II Setda, Otto Wanggai, S.E., M.M., secara resmi menyerahkan mahasiswa kepada pihak Uncen. Ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi para mahasiswa.
“KKN adalah wujud nyata pengabdian mahasiswa sesuai Tridharma Perguruan Tinggi, sekaligus kesempatan memperkaya ilmu melalui pengalaman langsung di kampung. Mereka telah berkontribusi dalam penyusunan monografi kampung, pengembangan ekonomi kreatif, hingga penggalian potensi lokal,” jelas Otto.
Ia menambahkan, KKN 2025 menjadi catatan sejarah karena jumlah peserta terbanyak sepanjang penyelenggaraan di Biak Numfor. “Kami berharap kerja sama antara Pemda Biak Numfor dan Uncen terus diperkuat demi mendukung pembangunan daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Cenderawasih, Dr. Oscar Oswald O. Wambrauw, S.E., M.Sc.Agr., menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya KKN di 60 kampung pada 11 distrik di Biak Numfor.
Selama satu bulan, mahasiswa tidak hanya melaksanakan program kerja, tetapi juga belajar dari masyarakat, tokoh adat, tokoh pemuda, dan aparatur setempat. KKN ini adalah proses edukasi dua arah yaitu saling memberi dan saling mengisi,” tutur Rektor.
Rektor juga memberi apresiasi khusus kepada Pemkab Biak Numfor yang mendukung penuh pelaksanaan KKN, termasuk fasilitasi dan pendampingan mahasiswa di lapangan. Ia menegaskan, dukungan lintas dinas, kepala distrik, hingga aparat kampung menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini.
Peran penting juga ditunjukkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd., yang ditunjuk sebagai koordinator lapangan. Ia mendampingi mahasiswa secara langsung, bahkan menangani peserta yang sakit maupun mengalami musibah selama program berlangsung.
Tak kalah mengesankan, masyarakat di kampung-kampung menyambut hangat keberadaan mahasiswa. Sebelum kembali ke Jayapura, banyak kampung menggelar acara perpisahan sederhana namun penuh makna, menandakan ikatan emosional yang terjalin selama KKN.
KKN 2025 di Biak Numfor menjadi salah satu program terbesar Uncen pasca-pandemi Covid-19 yang dilaksanakan di luar wilayah Tabi. Rektor menambahkan, tingginya minat dari pemerintah daerah lain di Papua maupun Papua Tengah untuk menjadi lokasi KKN berikutnya menunjukkan besarnya dampak positif kegiatan ini.
“Kami menyadari masih ada kekurangan dalam koordinasi dan pelaksanaan. Untuk itu, kami mohon maaf sekaligus menjadikannya bahan evaluasi untuk KKN tahun depan,” ucap Rektor.
Acara penarikan ditutup dengan penyerahan simbolis mahasiswa KKN dari Pemkab Biak Numfor kepada Universitas Cenderawasih, menandai berakhirnya kegiatan yang berlangsung sejak 18 Juli hingga 21 Agustus 2025.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Biak Numfor, Kamaruddin, S.Pd., berharap KKN ke depan dapat menjangkau lebih banyak kampung, termasuk wilayah kepulauan Numfor dan Aimando Padaido, dengan memanfaatkan sarana tol laut yang tersedia. (Penulis : NM; Ed. NW; Fotografer : NM)